PATI , PortalMuria.com – Sebuah momentum bersejarah tercipta di Hotel Safin, Pati, ketika puluhan perusahaan lokal yang digawangi putra-putri asli daerah menggelar Konsolidasi Dewan Komisaris & Direksi. Acara yang penuh energi dan antusiasme ini menjadi bukti bahwa kekuatan ekonomi daerah tidak hanya tumbuh dari modal, tetapi juga dari solidaritas dan keberanian melangkah bersama.Minggu (28/9/2025).
Deretan perusahaan ternama hadir lengkap, mulai dari PT Linda Bintang Logistik, PT Kinasih Rahayu Nusantara, PT Sulis Bintang Logistic, PT Putra Rahayu Utama, PT Riyan Maftuh Jaya, PT Barokah Dua Saudara Jaya, PT Mike Bintang Utama, PT Dirgantara Jaya Abadi, hingga PT Yassirlana Lancar Barokaherka. Total lebih dari 20 perusahaan lintas sektor berkomitmen satu suara: membangun Jawa Tengah dengan membuka lapangan kerja dan mencetak peluang ekonomi baru.
Langkah besar ini bukan sekadar seremoni. Seluruh perusahaan peserta telah menjalin sinergi dengan PT Sarana Patra Jateng (SPJT) – BUMD Pemprov Jateng yang bergerak di bidang infrastruktur dan manufaktur – serta PT Jateng Petro Energi (JPEN) yang fokus pada migas, energi terbarukan, dan mineral. Kolaborasi strategis ini dipandang sebagai kunci untuk memperkuat posisi Jawa Tengah di panggung ekonomi nasional.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi sebelumnya menegaskan pentingnya menjadikan provinsi ini sebagai pelopor kekuatan ekonomi. Pesan itu terasa menggaung dalam forum konsolidasi kali ini.
Acara yang digagas Mas Demang Management itu dipenuhi nuansa kebersamaan. Dalam sambutannya, Joko Sutrisno, SH, selaku komisaris, menyampaikan pesan tegas:
“Tanpa kebersamaan, tak akan ada keuntungan yang nyata. Sistem yang harus kita bangun adalah saling mendukung, karena masa depan yang cemerlang hanya lahir dari solidaritas.”
Konsolidasi ini dipandang sebagai tonggak baru bagi Pati dan Jawa Tengah. Dari ruang rapat Hotel Safin, muncul semangat kolektif yang bukan hanya merencanakan bisnis, tetapi juga mencetak harapan baru bagi masyarakat , harapan tentang pekerjaan, kesejahteraan, dan kemandirian ekonomi.
(Red.)
