Jakarta , PortalMuria.com – Kesabaran Sekber Wartawan Indonesia (SWI) tampaknya mulai benar-benar diuji. Bayangkan, sudah 23 bulan lamanya organisasi ini mendaftar sebagai konstituen Dewan Pers, tapi berkasnya seperti hilang ditelan lantai birokrasi.
Kamis (4/9/2025), rombongan DPP SWI akhirnya kembali mendatangi markas Dewan Pers di lantai 7, Jalan Kebon Sirih, Jakarta. Mereka ingin memastikan, apakah SWI hanya dijadikan “tamu abadi” tanpa kepastian, atau benar-benar diakui haknya sebagai bagian dari komunitas pers nasional.
Plt Ketum sekaligus Sekjen SWI, Herry Budiman, datang bersama jajaran pengurus lengkap. Ia dengan tegas menyampaikan bahwa ribuan wartawan yang bernaung di bawah SWI menunggu bukti, bukan lagi janji.
“Saya mewakili teman-teman di seluruh provinsi dan kabupaten/kota. Kami berharap verifikasi administrasi dan faktual segera dijalankan. Komunikasi jangan sampai putus, agar kami tidak seperti berbicara dengan tembok,” tegas Herry.
Kaget, Dewan Pers Akui Tak Ada “Warisan PR”
Pernyataan itu rupanya membuat Yogi Hadi Ismanto, Ketua Komisi Penelitian, Pendataan, dan Ratifikasi Pers Dewan Pers, sedikit terkejut. Ia bahkan mengaku baru tahu jika SWI sudah hampir dua tahun lebih menggantung nasib di meja Dewan Pers.
“Kami sangat terbuka. Ini hak organisasi wartawan, bukan kami yang meminta didaftarkan. Tapi jujur, saya tidak pernah mendapat PR dari anggota DP sebelumnya soal SWI,” ujar Yogi blak-blakan.
Yogi menegaskan, ia siap menindaklanjuti dan berkomitmen membuka jalur komunikasi intens dengan Tim Percepatan Konstituen Dewan Pers (TPKDP) SWI.
Pertanyaan Publik: Siapa Mengganjal?
Fakta bahwa 23 bulan berkas SWI tak tersentuh menimbulkan tanda tanya besar: apakah ada “rem tangan” yang sengaja ditarik dari dalam? Atau sekadar kelalaian birokrasi yang dibiarkan berlarut-larut?
Yang jelas, kedatangan SWI kali ini bukan sekadar formalitas. Ini adalah sinyal keras bahwa organisasi wartawan yang menolak hanya jadi penonton, menuntut tempatnya diakui secara sah.
Publik kini menunggu, apakah Dewan Pers benar-benar menepati komitmen barunya, atau drama “menunggu tak bertepi” ini akan kembali berulang.(Red.)