Petani Untung Besar, Bulog Borong Gabah dengan Bayar di Tempat

Petani Untung Besar, Bulog Borong Gabah dengan Bayar di Tempat

Blora, Portalmuria.com Panen perdana tahun ini membawa kebahagiaan bagi para petani di Desa Tawangrejo, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. Pasalnya, Bulog langsung membeli gabah kering panen (GKP) dengan sistem pembayaran tunai di tempat. Tidak tanggung-tanggung, harga yang ditawarkan mencapai Rp6.500/kg, lebih tinggi dibanding tahun lalu yang berkisar antara Rp5.800 – Rp6.000/kg.

 

“Alhamdulillah, panen tahun ini lebih menguntungkan bagi kami. Harga gabah naik, Bulog membeli langsung dengan sistem cash. Semoga harga ini bertahan agar petani semakin sejahtera,” ujar Suyanto, Ketua Kelompok Tani Sukamaju, Minggu (23/02/2025).

 

Instruksi Langsung Presiden, Bulog Serap Gabah Petani

 

Wahyudi, petugas penyerapan gabah dari Bulog Cabang Pati wilayah Blora, mengungkapkan bahwa instruksi turun langsung ke lapangan ini berasal dari Presiden Prabowo Subianto. Melalui program Astacita Swasembada Pangan, Bulog menargetkan menyerap 3 juta ton gabah dari petani hingga April mendatang.

 

“Untuk eks Karesidenan Pati, target kami adalah 91 ribu ton, termasuk di Blora. Kami optimis bisa mencapainya dengan terus berkoordinasi bersama Bhabinsa dan penyuluh pertanian untuk memantau panen para petani,” jelas Wahyudi.

 

Tak hanya itu, Wahyudi juga menegaskan komitmennya untuk mengawal petani agar gabah mereka tidak jatuh ke tangan tengkulak dengan harga rendah. “Kemarin di Kunduran sudah ada yang terlanjur dibeli tengkulak. Kami akan terus berkoordinasi agar petani tidak dirugikan. Jika ada laporan gabah dibeli di bawah harga standar pemerintah, kami akan turun langsung,” tegasnya.

 

Perjuangan Meyakinkan Petani Berbuah Manis

 

Sudarwanto, penyuluh pertanian wilayah Tunjungan, mengakui bahwa awalnya sulit meyakinkan petani untuk menjual gabah mereka ke Bulog. Beberapa petani bahkan sudah mendapat pembayaran awal dari tengkulak sebelum masa panen tiba. Namun, melalui sosialisasi intensif dan koordinasi dengan Bhabinsa serta kelompok tani, akhirnya panen perdana di Tawangrejo bisa diserap Bulog.

 

“Awalnya memang tidak mudah, karena ada petani yang sudah mendapat uang dari tengkulak sebelum panen. Tapi alhamdulillah, panen kali ini bisa dibeli Bulog dengan harga lebih baik,” ujarnya dengan lega.

 

Ke depan, ia berharap Bulog terus menyerap gabah petani di berbagai wilayah Tunjungan dan desa lainnya dengan harga yang tetap stabil, sehingga kesejahteraan petani semakin meningkat.

 

Panen yang menguntungkan seperti ini tentu menjadi harapan bagi seluruh petani. Dengan harga yang layak dan kebijakan penyerapan gabah yang maksimal, petani tidak hanya mendapatkan keuntungan lebih, tetapi juga merasa lebih dihargai atas hasil jerih payah mereka. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *