Pati

Kapolsek Batangan IPTU M. Setiawan memastikan para pelaku ditangkap tanpa perlawanan. Mereka adalah FA (25), ΜΝΗ (18), MF (25), NA (18), dan ABR (16). Dari tangan mereka, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa tiga kaos hitam, satu jaket hoodie hitam, dan satu kaos putih bergaris abu-abu.

Menurutnya, pengaktifan kembali siskamling bukan sekadar formalitas, melainkan langkah nyata menjaga keamanan dan memperkuat solidaritas masyarakat desa. Sudewo meminta agar setiap desa menyiapkan pos ronda sesuai kebutuhan dan kondisi masing-masing wilayah.

Ia menambahkan, siskamling bukan sekadar pos ronda atau jadwal jaga malam, melainkan ruang komunikasi antarwarga. “Seperti dulu, warga bisa guyub, saling menjaga, dan tahu kondisi sekitar. Itu yang sekarang harus kita dorong lagi,” lanjutnya.

Aksi ini bukan sekadar seremoni. Bagi warga, bunga mawar merah adalah pesan kuat: masyarakat tidak diam, mereka ikut mengawal langkah Pansus yang tengah membongkar berbagai persoalan kepemimpinan Bupati Pati.

Kasus dugaan kekerasan terhadap wartawan saat meliput rapat Panitia Khusus (Pansus) Pemakzulan Bupati Pati, Sudewo, mulai mengarah pada sosok penting. Kuasa hukum korban, Tandyono Adhi Triutomo, menilai mantan Dewan Pengawas (Dewas) RSUD RAA Soewondo, Torang Manurung, perlu segera diperiksa penyidik.

Hari ini, Selasa (9/9/2025), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Muria Raya bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pati mendatangi Polresta Pati. Mereka menuntut aparat segera menetapkan pelaku sebagai tersangka.

Awalnya, Husain datang dengan mengendarai mobil yang diparkir di sisi timur Kantor Bupati Pati. Dengan langkah tegap ia berjalan menuju posko di sebelah barat, hendak menemui Supriyono alias Botok dan kawan-kawan. Namun langkahnya terhenti sebelum sampai, lantaran puluhan warga langsung menghadangnya.