Warga Geruduk Polsek Jaken, Tuntut Keadilan atas Kasus Penganiayaan yang Mandek

Berita, Pati125 Dilihat

PATIPortalMuria.com – Suasana malam di Mapolsek Jaken, Selasa (14/10/2025), mendadak ramai. Sekitar 50 warga Desa Sriwedari datang berbondong-bondong, menuntut kejelasan penanganan kasus penganiayaan yang menimpa tiga pemuda desa mereka.
Aksi yang berlangsung sejak pukul 20.00 hingga 23.00 WIB itu dipimpin oleh dua tokoh lapangan, Ahmad Sunardi dan Sunardi alias Gace.

Warga mengaku geram karena hampir dua pekan setelah laporan resmi dibuat pada 5 Oktober 2025, belum ada satu pun pelaku yang ditangkap. Padahal, luka dan trauma korban masih terasa, terutama di bagian kepala dan tangan akibat serangan brutal di pertigaan Pasar Tahunan, Desa Tegalarum.

“Kami hanya ingin keadilan. Jangan sampai kasus ini tenggelam begitu saja,” ujar salah satu warga dengan nada tegas di depan Mapolsek.

Keresahan itu bukan tanpa alasan. Di tengah derasnya arus informasi, warga merasa hukum berjalan lambat ketika menyangkut orang kecil. Karena itu, malam itu mereka turun langsung, membawa suara yang seringkali tak terdengar.

Menanggapi aksi spontan tersebut, Kapolsek Jaken IPTU Warsono turun menemui warga. Ia menegaskan bahwa penanganan kasus tetap berjalan dan kini ditangani penuh oleh Satreskrim Polresta Pati.

“Kami tidak tinggal diam. Proses penyelidikan terus berjalan. Pelimpahan ke Satreskrim Polresta Pati agar penanganan lebih fokus,” jelas Warsono.

Polisi, lanjutnya, terus berkoordinasi dengan keluarga korban dan memastikan proses hukum berjalan hingga tuntas.

“Kami paham rasa sakit dan trauma yang dialami korban. Kami juga tidak bekerja karena tekanan, tapi berdasarkan bukti,” tegasnya menanggapi ultimatum warga yang memberi waktu seminggu untuk menangkap pelaku.

Meski situasi sempat memanas, malam itu tetap berakhir damai. Namun, pesan warga Sriwedari sudah jelas: mereka tidak ingin janji, mereka menunggu bukti.

(Red.)