Lintas Mahamuria Guncang Muria: 100 Pendaki Rayakan HUT-RI di “Lintas Dua Argo”

Lifestyle396 Dilihat

Kudus , PortalMuria.com – Gunung Muria kembali menjadi saksi semangat kebersamaan. Minggu (31/8/2025), hampir seratus pendaki tumpah ruah dalam acara “Lintas Dua Argo” yang digagas komunitas Lintas Mahamuria (LM). Apa yang semula diperkirakan hanya pertemuan sederhana, menjelma jadi lautan manusia penuh antusiasme.

“Jujur saya tidak menyangka bisa seheboh itu. Pesertanya luar biasa semarak,” ungkap BJ Lee, pendiri sekaligus Ketua Lintas Mahamuria.

Acara yang digelar untuk memperingati 80 tahun Indonesia Merdeka ini tidak hanya soal mendaki. LM menyiapkan berbagai detail demi keselamatan, mulai dari tali tambang sepanjang 100 meter, formasi tim pengamanan, hingga P3K. Semua peserta dipastikan turun dengan selamat, dan tim LM yang paling akhir menyapu jalur memastikan tak ada satu pun yang tertinggal.

Bukan Sekadar Mendaki

Sejak awal, LM memang berbeda. Mereka bukan hanya pecinta ketinggian, tapi juga penjaga Muria. Dalam acara kemarin, LM bahkan mengganti plakat pos Argopiloso yang sudah usang.

“Plakat itu bukan sekadar tanda, tapi wajah Muria di mata para pendaki. Kalau rapih, orang akan bilang Muria indah. Itulah kenapa kami rajin mengganti plakat,” ujar BJ Lee, pelaksana acara.

Lebih dari itu, LM konsisten mengusung misi kebersamaan. Semua pendaki tanpa memandang usia dirangkul. Di puncak, suasana makin hangat ketika seluruh peserta serempak bersholawat. Ditambah kegiatan fun tektok, keakraban antar pendaki pun terjalin secara alami.

Aktivitas Khas LM

Komunitas ini dikenal aktif dengan enam program utamanya:

  1. Pasang plakat di puncak dan pos pendakian.
  2. Susur sampah, membersihkan jalur pendakian.
  3. Tebar bibit pohon, menjaga ekosistem Muria.
  4. Fun tektok kebersamaan, mempererat ikatan antarpendaki.
  5. Mendukung ekonomi warga, dari warung pendaki hingga parkir motor.
  6. Berbagi souvenir, jika ada modal patungan dari tim.

Bukti nyata? Setelah plakat terpasang, puncak yang dulunya sepi kini ramai. Warung-warung lokal ikut kecipratan rezeki, dan Muria makin dikenal lewat unggahan para pendaki di media sosial.

Pesan Tegas untuk Perusak

Meski begitu, LM juga mengirim pesan keras:

“Muria milik bersama. Bukan milik desa tertentu, bukan milik kelompok tertentu. Jangan dirusak, mari berkarya bersama,” tegas BJ Lee.

Jejak Plakat LM

Hingga kini, plakat buatan LM sudah terpasang di lebih dari selusin titik strategis:

  • Puncak Argojembangan
  • Puncak Candi Angin
  • Puncak Watu Payon
  • Puncak Gajah Mungkur
  • Puncak Tanggulangsi
  • Puncak Songgolangit
  • Puncak Bayangan (Natas Angin)
  • Puncak Abiyoso
  • Puncak Tunggangan
  • Puncak Palombo
  • Puncak Candi Waloh
  • Puncak Mendut
  • Pos 1, 2, 3 Argopiloso

Daftar itu bukan sekadar jejak, melainkan bukti nyata dedikasi LM dalam merawat Muria.

Selalu Didukung, Selalu Meriah

Setiap kegiatan LM selalu mendapat dukungan penuh dari aparat desa, pemerintah, hingga warga sekitar. Karena semua berjalan dengan izin resmi, acara LM selalu berlangsung meriah, aman, dan membanjir peserta lintas usia.

Lintas Mahamuria bukan hanya mendaki. Mereka merajut silaturahmi, merawat alam, sekaligus menyalakan api persatuan di punggung Muria.

(Red.)