Garuda dan Pancasila, Simbol Spiritualitas Bangsa

Lifestyle60 Dilihat

PortalMuria.com –  Belakangan ini bangsa kita dihadapkan pada berbagai problematika: maraknya kasus korupsi, kebocoran anggaran, arogansi pejabat, hingga degradasi etika dan moralitas sosial. Semua ini merupakan gejala ketercabutan masyarakat dari akar nilai-nilai luhur yang sejatinya menjadi fondasi berdirinya Indonesia.

Sebagai bangsa, kita sering melupakan makna simbol dan dasar negara yang diwariskan oleh para pendiri. Garuda bukan sekadar lambang. Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar slogan. Pancasila bukan sekadar hafalan. Ketiganya adalah spirit kebangsaan yang harus dipahami, dihayati, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Garuda, Simbol Kegagahan dan Pengabdian

Garuda dipilih sebagai lambang negara bukan tanpa alasan. Burung mitologis ini digambarkan perkasa, gagah, dan penuh pengabdian. Dalam kisah Hindu kuno, Garuda rela mengabdi kepada Dewa Wisnu demi membebaskan ibunya dari tawanan. Keteguhan, keberanian, dan cinta kasih itulah yang menjadi teladan, sekaligus harapan agar Indonesia tumbuh sebagai bangsa besar dan kuat.

Sejarah mencatat, Panitia Lambang Negara yang dibentuk tahun 1950 akhirnya memilih rancangan Sultan Hamid II, dengan penambahan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. Simbol ini sejak awal dimaksudkan untuk mempersatukan keberagaman, menyalakan motivasi, dan mengikat ingatan kolektif bangsa.

Pancasila, Saripati Nilai Nusantara

Pancasila adalah sari pati nilai-nilai agung yang hidup di bumi Nusantara. Rumusannya lahir dari semangat persatuan, pengalaman sejarah, dan warisan budaya bangsa. Lima sila bukan hanya dasar bernegara, tetapi juga fondasi kepribadian setiap warga:

  • Ketuhanan: menjadikan iman, etika, dan moralitas sebagai pijakan.
  • Kemanusiaan: mengutamakan martabat manusia di atas kepentingan materi.
  • Persatuan: menyatukan keberagaman demi kemajuan bangsa.
  • Kerakyatan: memastikan kedaulatan tetap di tangan rakyat, dijalankan dengan musyawarah.
  • Keadilan: menghadirkan kesejahteraan merata, tanpa diskriminasi.

Ketika nilai-nilai ini dijalankan secara konsisten, maka pembangunan bangsa tidak hanya kokoh secara fisik, tetapi juga kuat secara moral dan spiritual.

Mengamalkan Spirit Bangsa

Garuda dan Pancasila adalah anugerah besar yang menjadi ruh Indonesia. Tanpa keduanya, bangsa ini akan kehilangan arah, bagai jasad tanpa jiwa. Tugas kita bersama adalah menghidupkan kembali spirit itu, dimulai dari diri sendiri, lalu keluarga, masyarakat, hingga mengakar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dengan meneladani keberanian Garuda dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, cita-cita pendiri bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan bermartabat bukanlah sekadar angan, melainkan kenyataan yang dapat kita raih bersama.

” Selamat Memperingati Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2025, Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya.”

( Oleh : H.M. Zaim Jaelani )