Kasus COD Grobogan: Paket Dibuka Paksa, HP Rp4,6 Juta Nyaris Raib

Berita, Grobogan12 Dilihat

GROBOGANPortalMuria.com – Drama transaksi Cash on Delivery (COD) kembali mencuat, kali ini menimpa seorang kurir ekspedisi di Karangrayung, Grobogan, Jawa Tengah. Insiden yang terekam video dan viral di media sosial itu memperlihatkan bagaimana sebuah paket berisi ponsel senilai Rp4,6 juta hampir raib setelah penerimanya mengklaim isi kiriman “kosong”.

Peristiwa terjadi pada Minggu siang (28/9/2025). Awalnya, kurir mengantarkan paket sesuai alamat tujuan. Namun, penerima langsung membuka bungkusan tanpa konfirmasi terlebih dahulu. Dengan enteng, ia menuduh paket tidak berisi barang apa pun.

Padahal, kurir meyakini bobot paket normal. Kecurigaan terbukti ketika ponsel yang disebut “hilang” justru ditemukan terselip di bawah dasbor mobil milik penerima.

Adu Mulut hingga Tarik-Menarik

Dalam video berdurasi beberapa menit, terdengar perdebatan sengit antara kurir dan penerima. Sang kurir dengan tegas menuntut pertanggungjawaban:

“Kalau nggak ada isinya, ngapain tadi pakai gunting? Mana guntingnya?”
“Ngapain adiknya langsung dimasukin, dibuang HP-nya?”

Sementara penerima berkilah dan sempat menutup rapat mobilnya. Ketika ponsel akhirnya dikembalikan, kondisi paket sudah rusak dan terbuka.

Hampir Kabur, Untung Terekam Kamera

Situasi makin panas saat penerima mencoba menghindar. Tarik-menarik sempat terjadi, tetapi keberanian kurir yang sudah bersiaga dengan kamera ponsel membuat si penerima urung melarikan diri.

“Saya sudah video loh, sudah saya rekam,” ucap kurir dalam video tersebut.

Akhirnya, ponsel dikembalikan, meski tidak lagi dalam kondisi rapi.

Kurir Tetap Terancam Rugi

Meski barang kembali, posisi kurir tetap terjepit. Ia harus melaporkan kondisi paket yang rusak kepada pihak perusahaan ekspedisi maupun penjual. Sementara penerima bersikeras agar masalah “dikembalikan ke seller”.

Kasus ini kini tengah ditangani aparat berwenang. Video insiden tersebut juga menuai ribuan komentar warganet, sebagian besar mengecam aksi penerima yang dianggap merugikan kurir dan bisa merusak kepercayaan sistem COD.

(Red.)