Kecelakaan Tunggal Maut di Pati, Warga Soroti Proyek Jalan Gelap Tanpa Lampu

Pati54 Dilihat

PATIPortalMuria.com – Kecelakaan tunggal tragis merenggut nyawa seorang pengendara sepeda motor pada dini hari, Sabtu (27/9/2025). Peristiwa itu terjadi di depan Kantor Dinas Pendidikan, dekat SPBU Plangitan, Pati.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sepeda motor yang dikendarai korban melaju dari arah barat menuju timur dengan kecepatan cukup tinggi. Diduga hendak berputar balik ke kanan, motor justru menghantam pembatas jalan yang baru selesai pengecoran.

Nahas, plakat besi yang masih menempel pada cor beton membuat benturan menjadi fatal. Korban meninggal di tempat dengan kondisi yang sangat mengenaskan.

Kritik Pedas Warga

Peristiwa maut ini memantik kemarahan sekaligus keprihatinan warga. Minimnya penerangan jalan disebut sebagai faktor utama yang memperparah risiko kecelakaan.

“Sak durunge dikei pembatas, mestine lampu kotanya dulu sing diutamakan. Dengan penerangan cukup, pembangunan bisa lembur, pekerja aman, dan pengguna jalan juga selamat. Tapi kenyataannya, korban dulu baru antisipasi,” ungkap seorang pengguna jalan yang ikut menyampaikan kritik pedasnya.

Ia menilai langkah pemerintah maupun kontraktor proyek kurang tepat. Pembangunan pembatas jalan tanpa diimbangi penerangan yang memadai bukan hanya membahayakan pengendara, tapi juga memperlambat proses kerja di lapangan.

Pekerja dan Pengguna Jalan Sama-Sama Terancam

Minim penerangan bukan hanya membahayakan masyarakat umum, tetapi juga menambah kecemasan para pekerja proyek. Risiko tertabrak kendaraan yang melintas pada malam hari semakin besar, sementara efektivitas pekerjaan pun menurun drastis.

“Kalau penerangan baik, proses pembangunan bisa dipercepat dan lebih aman. Tapi dengan kondisi gelap seperti sekarang, pekerja dan pengguna jalan sama-sama jadi korban potensi bahaya,” imbuhnya.

Antisipasi Seharusnya Lebih Dulu

Kasus tragis ini menjadi pelajaran pahit. Warga menegaskan, pemerintah dan pihak terkait seharusnya mengutamakan langkah antisipasi sejak awal, bukan setelah ada korban. Penerangan jalan mestinya menjadi prioritas sebelum pembatas jalan dipasang.

Kini, masyarakat menunggu respons dan langkah konkret dari instansi terkait agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

(Red.)