SEMARANG , PortalMuria.com – Aroma perlawanan buruh kembali memanas di Jawa Tengah. PT Indo Makmur Foods, perusahaan yang berlokasi di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, kini tengah menjadi sorotan usai diduga melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak terhadap salah satu buruh perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga dengan tujuh anak.
Kasus ini dianggap sebagai bentuk pelanggaran nyata terhadap Undang-Undang Ketenagakerjaan. Menanggapi hal tersebut, Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY menyatakan siap menggelar aksi besar-besaran pada Senin, 29 September 2025, pukul 10.00 WIB di depan pabrik PT Indo Makmur Foods, Bendungan, Congol, Karangjati, Bergas.
Ketua Koordinator KSBSI Jawa Tengah, Priyo Handono, menegaskan komitmennya untuk berdiri di garda terdepan membela hak buruh.
“Kami tidak akan tinggal diam ketika ada buruh, apalagi seorang ibu yang harus menghidupi tujuh anaknya, diperlakukan sewenang-wenang. KSBSI siap menurunkan ratusan massa. Kami ingin keadilan ditegakkan dan perusahaan harus bertanggung jawab,” tegas Priyo.
Tuntutan Buruh
Dalam aksi tersebut, buruh membawa sejumlah tuntutan:
- Klarifikasi terbuka atas PHK sepihak.
- Gelar perkara dan pembuktian atas tuduhan perusahaan.
- Pencabutan laporan polisi terhadap buruh.
- Pemilik perusahaan wajib hadir memberikan klarifikasi secara langsung.
Bukan Sekadar PHK, Tapi Kemanusiaan
KSBSI menilai persoalan ini bukan hanya soal peraturan ketenagakerjaan, melainkan juga soal kemanusiaan. Seorang ibu yang menjadi tulang punggung keluarga dipaksa kehilangan pekerjaannya tanpa prosedur yang jelas.
Priyo menambahkan bahwa aksi ini bukan hanya tentang satu buruh, melainkan simbol perjuangan seluruh buruh di Jawa Tengah dan Indonesia.
“Kalau hari ini kita biarkan, maka besok bisa terjadi lagi pada buruh lain. Kami akan pastikan suara buruh tidak bisa dibungkam,” ujarnya lantang.
Ratusan buruh dari berbagai daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga DIY siap bergabung dalam aksi solidaritas ini. Situasi diperkirakan akan menjadi salah satu unjuk rasa terbesar di Kabupaten Semarang sepanjang tahun ini.
(Red.)