REMBANG , PortalMuria.com – Suasana ruang rapat paripurna DPRD Rembang, Jumat (19/9/2025), mendadak panas bukan karena debat politik, melainkan keluh kesah para sopir bus mini. Mereka datang berombongan, membawa dua keresahan besar yang selama ini menghantui roda kehidupan mereka: ribetnya urusan uji KIR dan menjamurnya kereta kelinci.
Ketua Perkumpulan Sopir Bus Mini, Sodri, menyuarakan fakta getir. Dari ratusan armada yang dulu beroperasi di Rembang, kini tinggal sekitar 80 unit yang masih bertahan. Itupun, kata dia, penghasilan harian sopir nyaris tak cukup untuk sekadar bertahan hidup.
“Untuk bersih Rp50 ribu saja sekarang sulit. Banyak yang akhirnya banting setir cari kerja lain,” ungkapnya.
Sodri menuding, salah satu penyebab utama “sekaratnya” bus mini adalah uji KIR yang kerap membuat kendaraan mereka gagal meski sudah diperbaiki di bengkel. “Bukan minta diluluskan terus, tapi dipermudah biar bisa tetap jalan,” pintanya.
Tak berhenti di situ, ia juga menyorot keberadaan kereta kelinci yang berkeliaran di jalan raya. Moda hiburan anak-anak itu dianggap ilegal namun justru ikut merebut calon penumpang.
Dishub: Rem Harus Standar, Usia Kendaraan Jadi Masalah
Kepala Dishub Rembang, Drupodo, menegaskan pihaknya tidak menutup mata. Ia mengaku sudah memberi kelonggaran teknis, tapi ada komponen vital yang tak bisa ditawar.
“Rem itu wajib standar. Kalau kendaraannya sudah tua, ya sebelum uji KIR harus benar-benar diperbaiki,” jelasnya.
DPRD: Usul Bengkel Gratis, Siap Surati Polisi
Ketua DPRD Rembang, Abdul Rouf, mencoba mencari jalan tengah. Ia mengusulkan agar Dishub mendirikan bengkel resmi. Harapannya, sopir bisa memperbaiki armadanya di tempat yang sama dengan pengujian.
“Kalau jasa perbaikan bisa gratis, onderdil tetap beli. Tapi setidaknya meringankan sopir,” katanya.
Rouf juga memastikan DPRD akan mengirim surat ke Kapolres Rembang untuk menindak kereta kelinci yang berkeliaran di jalan raya. Bahkan ia menyodorkan ide agar bus mini difungsikan sebagai transportasi pekerja pabrik atau antar-jemput pelajar.
“Rekomendasinya akan kita sampaikan ke Bupati. Teknisnya nanti dibahas lebih lanjut,” pungkasnya.
(Red.)