Jepara , PortalMuria.com – Asap pekat mendadak membumbung tinggi dari permukiman padat di Kelurahan Kauman, Kecamatan Jepara, Rabu pagi (10/9/2025). Sumber malapetaka itu ternyata berasal dari dapur sederhana milik Koniatun, penjual tempe, yang meninggalkan rebusan kedelai saat pergi ke pasar.
Dalam hitungan menit, api dari tungku yang tak terawasi itu menjalar ganas, melahap rumah tetangganya, Muhadi Tyas (46). Hunian berukuran 10 x 20 meter persegi itu rata dengan tanah. Meski tak ada korban jiwa, kerugian material ditaksir mencapai Rp100 juta.
“Sekitar pukul 08.09 WIB, warga teriak ada asap dari rumah Bu Koniatun. Api cepat sekali merambat karena rumah-rumah di sini berhimpitan dan banyak yang berdinding kayu,” ungkap salah satu saksi mata.
Tiga unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan dari Mako Satpol PP dan Damkar Jepara. Pertarungan dengan si jago merah berlangsung hingga pukul 09.50 WIB. Tujuh petugas dikerahkan, dibantu warga yang bahu-membahu menyelamatkan lingkungan mereka dari amukan api.
Kasatpol PP dan Damkar Jepara pun angkat bicara. Ia menegaskan, kelalaian sekecil apa pun saat memasak bisa berubah jadi bencana besar.
“Jangan pernah meninggalkan kompor atau tungku menyala tanpa pengawasan. Satu kelengahan, seluruh kampung bisa jadi taruhannya,” tegasnya.
Kini api telah padam, lokasi sudah dinyatakan aman. Namun, kebakaran ini meninggalkan luka sekaligus pesan keras: di kawasan padat penduduk, disiplin dan kewaspadaan terhadap api adalah garis pertahanan pertama.
(Red.)
