Detik-Detik KM Mekar Jaya 08 Tenggelam di Perairan Mandalika, 23 ABK Selamat

Berita, Jepara47 Dilihat

Jepara , PortalMuria.com – Laut Mandalika kembali menorehkan cerita dramatis. Sabtu (6/9/2025) pagi, kapal penangkap ikan jenis mini korsin KM Mekar Jaya 08 tenggelam usai mengalami kebocoran di buritan. Beruntung, 23 anak buah kapal (ABK) berhasil menyelamatkan diri, meski sempat terombang-ambing di tengah laut.

Kronologi: Dari Berangkat hingga Tenggelam

  • Jumat (5/9/2025), pukul 09.00 WIB
    KM Mekar Jaya 08 bertolak dari Pelabuhan Rembang untuk mencari ikan.
  • Sabtu (6/9/2025), pukul 09.30 WIB
    Saat berada di perairan Mandalika Jepara, sekitar 30 mil timur Karimunjawa, kapal mengalami kebocoran di buritan. Hanya 15 menit setelah air mulai masuk, kapal pun tenggelam.
  • Detik-detik penyelamatan
    Para ABK panik, menggunakan peralatan seadanya untuk bertahan hidup. Tiga nelayan saksi mata yang tengah mencari ikan sekitar 100 meter dari lokasi segera datang menghampiri dan mengevakuasi korban ke kapal mereka.
  • Sabtu, pukul 10.00 WIB
    Korban dibawa menuju Karimunjawa. Perjalanan laut memakan waktu lebih dari tiga jam.
  • Sabtu, pukul 13.30 WIB
    Seluruh ABK tiba di Karimunjawa dan diistirahatkan di rumah Ketua RT 02/RW 01, Aziz Faturohman.

Identitas Korban

Sebanyak 23 ABK selamat tanpa korban jiwa. Nahkoda kapal, Edi Susanto (34), warga Pandangan Kulon, Kragan, Rembang, yang juga pemilik kapal, termasuk di antara mereka.

Kesaksian Nelayan Penolong

Tiga nelayan asal Karimunjawa—Sukohadi (46), Saidi (32), dan Mulyono (46)—menjadi pahlawan dalam peristiwa ini. Mereka sigap mengulurkan bantuan, meski kondisi laut cukup berisiko.

“Kami lihat kapal sudah miring dan orang-orang berusaha bertahan. Kalau telat sedikit, mungkin ceritanya akan lain,” ungkap Sukohadi, salah satu saksi.

Langkah Aparat

Polisi mencatat kronologi, memintai keterangan saksi, dan melaporkan kejadian ke pimpinan. Hingga kini, penyebab kebocoran masih didalami.

Catatan Penting

  • Tidak ada korban jiwa.
  • 23 ABK selamat.
  • Kapal dinakhodai sekaligus dimiliki oleh Edi Susanto.

Insiden ini menjadi pengingat betapa rentannya keselamatan nelayan di tengah lautan. Di balik selamatnya 23 orang ini, ada keberanian sesama nelayan yang memilih menolong, bukan meninggalkan.

(Red.)