Stadion Wergu Wetan Kudus Disetujui Dibangun, Persiku Terancam Jadi Musafir

Kudus, Olahraga51 Dilihat

Kudus , PortalMuria.com – Kabar yang ditunggu-tunggu pecinta sepak bola Kudus akhirnya datang. Menteri Pekerjaan Umum (PU) RI, Dodi Hanggodo, memastikan pembangunan Stadion Wergu Wetan sudah masuk lampu hijau. Namun, di balik kabar gembira itu, terselip tanda tanya besar: ke mana Persiku akan bermarkas selama stadion dibangun?

Dodi menyampaikan, usulan pembangunan Stadion Wergu Wetan yang sempat menjadi perbincangan panjang kini resmi disetujui.
“InsyaAllah tahun ini kita upayakan bisa mulai. Walaupun sudah September, targetnya pembangunan tetap bisa jalan sebelum 2025 berakhir,” ungkap Dodi saat meninjau Kudus, Sabtu (6/9/2025).

Dari Rp90 Miliar Jadi Rp60 Miliar

Meski disetujui, ada kabar lain yang membuat Pemkab Kudus harus putar otak. Usulan anggaran Rp90 miliar ternyata dipangkas menjadi Rp60 miliar oleh pemerintah pusat.
Plt Kepala Dinas PUPR Kudus, Harry Wibowo, mengungkapkan bahwa pemangkasan itu menyesuaikan kondisi wilayah dan jumlah penduduk Kudus.
“Kalau Kudus seperti Jepara atau Blora mungkin bisa Rp90 miliar. Tapi untuk saat ini disetujui Rp60 miliar. Jadi desain stadion harus kita review ulang,” jelas Harry.

Konsekuensi untuk Persiku

Jika tak ada aral melintang, proses pengadaan barang dan jasa dimulai November 2025, dan pembangunan fisik bisa berjalan Desember 2025 atau awal 2026. Itu berarti, saat kompetisi Pegadaian Championship 2025/2026 mulai bergulir, Macan Muria berpotensi tak lagi punya kandang.
“Dengan pembangunan ini, otomatis Persiku harus pindah kandang sementara,” terang Harry.

Antara Kebanggaan dan Ketidakpastian

Pembangunan stadion baru jelas menjadi kabar menggembirakan. Namun, bagi pemain dan suporter Persiku, ini juga bisa berarti musim penuh tantangan. Klub kebanggaan warga Kudus kemungkinan besar akan berstatus “klub musafir” hingga stadion rampung.

Satu hal yang pasti, jika stadion senilai Rp60 miliar ini benar-benar terealisasi, Kudus akan memiliki arena olahraga yang lebih representatif. Kini, publik hanya bisa menanti: mampukah Persiku bertahan di tengah badai ketidakpastian kandang?

(Red.)