Dugaan Dua ASN Berduaan di Mushola, Camat Pancur: “Kami Prihatin Sekali”

Rembang250 Dilihat

Rembang , PortalMuria.com – Masyarakat Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang, tengah dihebohkan oleh dugaan tidak pantas yang melibatkan dua oknum aparatur sipil negara (ASN) lawan jenis dari Puskesmas Pancur. Keduanya diduga kedapatan berduaan di dalam sebuah mushola di Desa Langkir, Kecamatan Pancur, yang memicu keprihatinan dari berbagai pihak.

 

Pelaksana Tugas (Plt) Camat Pancur, Kartiman, mengaku menerima banyak pertanyaan dan keluhan dari warga melalui pesan WhatsApp, menyusul viralnya informasi tersebut di media sosial. Isu yang berkembang bahkan menyebut adanya dugaan tindak asusila di dalam mushola tersebut.

 

“Kami langsung telusuri dan konfirmasi ke sejumlah pihak. Hasilnya, memang benar bahwa dua orang itu pegawai dari Puskesmas Pancur,” jelas Kartiman saat dikonfirmasi, Jumat (1/8/2025).

 

Kartiman mengaku sangat terkejut dan menyayangkan peristiwa tersebut. Menurutnya, jika benar terjadi tindakan tak senonoh, hal ini akan sangat mencoreng nama baik Kecamatan Pancur.

 

“Ya prihatin banget lah mas, kaget sekali. Ini tidak hanya mencoreng institusi, tapi juga kepercayaan publik,” imbuhnya.

 

Dari informasi warga sekitar, mushola tersebut diketahui merupakan milik keluarga dari oknum laki-laki yang telah diwakafkan kepada masyarakat. Warga juga menyebut sudah lama mendengar desas-desus tentang hubungan tak wajar keduanya, bahkan ada yang sempat mengintip ke dalam mushola karena curiga.

 

Kepala Puskesmas Pancur, dr. Samsul Anwar, membenarkan bahwa kedua ASN tersebut adalah bawahannya. Ia menyatakan bahwa pihaknya telah beberapa kali memberikan peringatan sebelumnya.

 

“Kita sudah tiga kali memperingatkan, agar mereka tidak sering keluar berdua di luar jam dinas. Tapi ternyata kejadian ini tetap terjadi. Setelahnya tentu tetap akan kita lakukan pembinaan,” ujarnya.

 

Sementara itu, Inspektorat Kabupaten Rembang juga telah menerima laporan resmi mengenai peristiwa ini. Kepala Inspektorat, Imung Tri Wijayanti, menyatakan pihaknya masih dalam tahap awal menelusuri informasi.

 

“Kami baru menerima laporan kemarin, Kamis (31/7/2025). Jadi belum bisa memberikan banyak komentar. Akan kita dalami dulu,” terang Imung.

 

Pihak kecamatan, puskesmas, hingga inspektorat kini tengah menindaklanjuti kasus ini sesuai mekanisme pemerintahan dan disiplin ASN. Masyarakat berharap kejadian serupa tidak terulang dan menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama para abdi negara.(Red.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *